Kamis, 09 Juni 2011

Cara Membuat Link Wifi untuk Jarak jauh

Menjawab pertanyaan rekan saya via email, mungkin lebih baik jawabannya saya share-kan disini saja. Pertanyaannya kurang lebih seperti ini : “Klo saya masang antena wifi dan saya mau nembak area hotspot dalam jangkauan 20km, bisa tdk ya? Dari tempat saya menuju area hotspot tdk terhalang apa2 (LOS) tapi antena yang di pasang di tempat hotspot tersebut tidak tinggi dalam artian di pasang di atas genteng. Apa saya bisa menjangkau sinyal WiFi nya?” Jawabnya bisa Iya, bisa tidak, kerana ada hal-hal teknis yang perlu diperhatikan. Supaya lebih bermanfaat saya share-kan pengetahuan yang saya miliki disini.Sebuah record WiFi link yang saya ketahu bisa mencapai jarak 304 Km, namun hal tersebut tidak dapat dengan mudah dicapai, ada analisa dan perhitungan serta penggunaan WiFi dan antena yang sesuai. Ada beberapa hal yang harus diketahui :
1.Sebuah Access point (perangkat WiFi) mempuyai Daya yang beraneka mulai kurang dari 100 mWatt dan hingga lebih dari 1000 mWatt. Umumnya perangkat WiFi mempuyai daya 200 – 600 mWatt. Anda bisa lihat spesifikasi detail sebelum anda membeli WiFi. Ada perangkat WiFi yang tidak menuangkan daya dalam dB (Desibell) tidak mWatt, untuk konversi anda bisa memanfaatkan Konversi dB ke mWatt.Misalnya 600 mWatt akan setara dengan 27.78 dB.
2.Dengan daya yang besar, secara umum daya akan terpancar relatif lebih jauh. Namun ingat di WiFi adalah band ISM, ada daya maksimal yang diperbolehkan, lebih detail bisa dilihat di EIRP.
3.Sinyal WiFi menggunakan gelombang Mikro yang secara teori bisa maksimal jika merambat lurus tanpa halangan (LOS line of Sight).
4.Untuk mengarahkan pancaran WiFi anda berbagai jenis antena yang bisa digunakan, antena bawaan pada wifi (indoor) umumnya adalah antena Omni directional dengan gain kecil (gain diukur dalam dBm). Antena jenis lain adalah antena pengarah, Parabolik, sectoral, kaleng, dll. Yang mempunyai pola arahan sendiri-sendiri, sehingga misalnya kita tidak berada pada area yang “terarah oleh Antena” kemungkinan kita tidak akan menerima sinyal yang bagus, meskipun jaraknya dekat. dan sebaliknya, bisa jadi jarak yang jauh malah mendapatkan sinyal lebih bagus karena sesuai arah antenna.
5.Hal yang lain, WiFi menggunakan frekuensi bebas (band ISM), sehingga akan banyak sinyal-sinyal Wifi yang mempunyai frekuensi (kanal yang sama). hal ini bisa jadi mengakibatkan terjadinya interferensi yang akan menurunkan, atau saling mengganggu WiFi. perlu dilakukan survey untuk pemilihan kanal yang tepat. Kanal yang ada adalah 1-13 (di Indonesia setahu saya yang di ijikan hanya 1 – 11). Beda negara beda regulasi.
6.Pada WiFi link jarak perbedaan pengarahan beberapa derajat saja mungkin bisa jadi menghilangkan atau menurunkan kualitas sinyal, oleh karena itu biasanya Antena WiFi terpasang pada tower yang permanen untuk mengurangi pergeseran yang tidak diharapkan.
Kembali ke pertanyaan diatas, mungkin saya coba ulas menurut pendapat dan pengalaman saya. Jarak 20 Km relatif masih terjangkau oleh WiFi namun sudah mulai pada tingkatan sangat kritis dan ada pertanyaan yang mungkin perlu dicari tahu :
1.Apakah daya WiFi cukup besar atau standar misalnya 400 atau 600 mWatt atau lebih, jika kurang mungkin agak susah.
2.Apakah antena mengarah ke lokasi anda, jika iya ada kemungkinan bisa namun anda perlu menggunakan antenna seperti Grid supaya daya lebih terfokus.
3.Hal-hal tersebut diatas adalah pertimbangan teknis, Jawaban yang pasti adalah anda perlu melakukan survey sendiri untuk memastikan, mungkin bisa jadi anda akan mendapatkan sinyal tersebut meski dengan tidak sekali mencoba. Kalau anda yakin itu LOS ada harapan besar anda bisa terkoneksi dengan pertimbangan hal-hal diatas.

2 komentar:

  1. Artikel bagus, ternyata anak bangsa ini tidak bodoh, semuanya pandai-pandai, hanya masalah tidak adanya kesempatan dan peluang untuk mengembangkan kreasi anak bangsa.
    Salam persahabatan dari Tanah Majapahit, rahayu, rahayu, rahayu, sagung dumadi.

    BalasHapus
  2. Artikel anda berguna banget dan bermanfaat

    BalasHapus